Model-Model Matematis
Model Linear
Polinomial
Dalam dunia matematika, polinomial atau suku banyak adalah pernyataan matematis yang berhubungan dengan jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan koefisien.
Bentuk umum dari suatu polinomial adalah sebagai berikut
koefisien konstan, dan pangkat tertinggi pada polinomial tersebut menandakan orde atau derajatnya, sehingga polinomial diatas memiliki derajat atau orde n.
Pembagian Polinomial
Pada umumnya, bentuk umum dari pembagian polinomial adalah
F(x) = P(x) × H(x) + S(x)
Dimana
- F(x) : suku banyak
- H(x) : hasil bagi
- P(x) : pembagi
- S(x) : sisa
Sebelum kita memahami metode pembagian polinomial, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang teorema sisa yaitu
Misalkan F(x) merupakan polinomial berderajat n,
Jika F(x) dibagi (x-k) maka hasilnya adalah F(k)
Jika F(x) dibagi (ax-b) maka hasilnya adalah F(b/a)
Jika F(x) dibagi (x-a)(x-b) maka hasilnya adalah
Kemudian untuk metode pembagian polinomial terdapat beberapa cara, diantaranya
1. Metode Pembagian Biasa
Contohnya adalah jika 2x3 – 3x2 + x + 5 dibagi dengan 2x2 – x – 1
maka hasil bagi dan sisanya adalah hasil bagi = x-1 dan sisa = x+4
2. Metode Horner
Metode ini dipakai untuk pembagi yang berderajat 1 ataupun pembagi berderajat n yang bisa difaktorkan jadi pembagi-pembagi dengan derajat 1.
Langkah langkah :
1) Tulis koefisien dari polinomialnya → harus urut dari koefisien xn, xn – 1, … hingga konstanta (untuk variabel yang tidak memiliki koefisien, maka ditulis 0). Misalkan untuk 5x3 – 8, koefisien-koefisiennya adalah 5, 0, 0, dan -8
2) Untuk koefisien dengan derajat tertinggi P(x) ≠ 1, hasil baginya harus dibagi dengan koefisien derajat tertinggi P(x)
3) Jika pembagi dapat difaktorkan menjadi
- P1 dan P2, maka S(x) = P1 × S2 + S1
- P1, P2, P3, maka S(x) = P1×P2×S3 + P1×S2 + S1
- P1, P2, P3, P4, maka S(x) = P1×P2×P3×S4 + P1×P2×S3 + P1×S2 + S1
- dan seterusnya
Untuk lebih jelasnya, mari simak contoh berikut ini
Misalkan diketahui
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5
P(x) = 2x2 – x – 1
Tentukan hasil bagi dan sisanya
Jawab :
F(x) = 2x3 – 3x2 + x + 5
P(x) = 2x2 – x – 1 = (2x + 1)(x – 1)
Sehingga p1 : (2x + 1) = 0 -> x = -1/2 dan p2 : (x – 1) = 0 -> x = 1
Kemudian langkah hornernya ditunjukkan pada gambar berikut
Jadi, diperoleh hasil dan sisanya sebagai berikut
H(x) = x-1
S(x) = P1×S2 + S1 = x + 4
3. Metode Koefisien Tak Tentu
Pada dasarnya, metode ini dikerjakan dengan cara mensubstitusikan F(x) berderajat m dan P(x) berderajat n ke dalam bentuk umum pembagian polinomial, kemudian H(x) dan S(x) nya diisi dengan
H(x) merupakan polinomial berderajat k, dimana k = m – n
S(x) merupakan polinomial berderajat n-k
Fungsi Pangkat
Fungsi f pada R yang ditentukan oleh: f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, dan c bilangan real dan disebut fungsi kuadrat.
Jika f(x) = 0 maka diperoleh persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0. Nilai-nilai x yang memenuhi persamaan itu disebut nilai pembuat nol fungsi f.
Nilai fungsi f untuk x = p ditulis f(p) = ap2 + bp + c.
Contoh :
Ditentukan: f(x) = x2 – 6x – 7
Ditanyakan:
- nilai pembuat nol fungsi f
- nilai f untuk x = 0 , x = –2
Jawab:
- Nilai pembuat nol fungsi f diperoleh jika f(x) = 0
x2 – 6 x – 7 = 0
(x – 7) (x + 1) = 0
x = 7 atau x = –1
Jadi pembuat nol fungsi f adalah 7 dan –1
- Untuk x = 0 maka f(0) = –7
x = –2 maka f(–2) = (–2)2 – 6 (–2) – 7 = 9
Fungsi Rasional
Fungsi y = 1/x
Fungsi ini disebut juga sebagai fungsi kebalikan sebab setiap kita mengambil sembarang x (kecuali nol) maka akan menghasilkan kebalikannya sebagai nilai dari fungsi tersebut.
Yang artinya x yang besar akan menghasilkan nilai fungsi yang kecil, begitu juga sebaliknya. Tabel dan grafik dari fungsi tersebut bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Tabel dan grafik di atas memunculkan beberapa hal yang menarik. Pertama, grafik tersebut lolos uji garis vertikal, artinya, setiap garis vertikal pada bidang koordinat Cartesius memotong grafik pada maksimal satu titik. Sehingga, y = 1/x merupakan suatu fungsi. Kedua, karena pembagian tidak terdefinisi ketika pembaginya nol, maka nol tidak memiliki pasangan, yang menghasilkan jeda pada x = 0. Hal ini sesuai dengan domain dari fungsi tersebut, yaitu semua x anggota bilangan real kecuali 0. Ketiga, fungsi tersebut merupakan fungsi ganjil, dengan salah satu cabangnya berada di kuadran I sedangkan yang lainnya berada di kuadran III. Dan yang terakhir, pada kuadran I, ketika x menuju tak hingga, nilai y menuju dan mendekati nilai nol. Secara simbolis dapat ditulis sebagai x → ∞, y → 0. Secara grafis, kurva dari grafik fungsi tersebut akan mendekati sumbu-x ketika x mendekati tak hingga.
Selain itu kita juga dapat mengamati bahwa ketika x mendekati nol dari kanan maka nilai y akan mendekati bilangan real positif yang sangat besar (positif tak hingga): x → 0+, y → ∞. Sebagai catatan, tanda + atau – yang terletak di atas mengindikasikan arah dari pendekatan, yaitu dari sisi positif (+) atau dari sisi negatif (–).
Contoh 1: Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional
Untuk y = 1/x dalam kuadran III,
- Deskripsikan sifat dari ujung grafik fungsi tersebut.
- Deskripsikan apa yang terjadi ketika x mendekati nol.
Pembahasan Serupa dengan sifat grafiknya pada kuadran I, kita mendapatkan
- Ketika x mendekati negatif tak hingga, nilai y akan mendekati nol. Apabila disimbolkan x → –∞, y → 0.
- Ketika x mendekati nol dari kiri, nilai y akan mendekati negatif tak hingga. Pernyataan tersebut juga dapat dituliskan dengan x → 0–, y → –∞.
Fungsi y = 1/x²
Dari pembahasan sebelumnya, kita dapat menduga bahwa grafik dari fungsi ini akan jeda ketika x = 0. Akan tetapi karena kuadrat dari sembarang bilangan negatif adalah bilangan positif, cabang-cabang dari grafik fungsi ini akan berada di atas sumbu-x. Perhatikan bahwa fungsi y = 1/x² merupakan fungsi genap.
Serupa dengan y = 1/x, nilai x yang mendekati positif tak hingga, menghasilkan y yang mendekati nol: x → ∞, y → 0. Hal ini merupakan salah satu indikasi dari sifat asimtot dalam arah horizontal, dan kita mengatakan y = 0 merupakan asimtot horizontal dari fungsi y = 1/x dan y = 1/x². Secara umum,
Asimtot Horizontal
Diberikan suatu konstanta k, garis y = k merupakan asimtot horizontal dari fungsi V(x) jika x bertambah tanpa batas, menyebabkan V(x) mendekati k: x → –∞, V(x) → k atau x → ∞, V(x) → k.
Pada gambar (a) di bawah ini menunjukkan garis asimtot horizontal pada y = 1, yang menggambarkan grafik f(x) sebagai translasi grafik y = 1/x ke atas sejauh 1 satuan. Gambar (b) menunjukkan garis asimtot horizontal pada y = –2, yang menggambarkan grafik g(x) sebagai pergeseran grafik y = 1/x² ke bawah sejauh 2 satuan.
Contoh 2: Mendeskripsikan Sifat dari Ujung Grafik Fungsi Rasional
Berdasarkan gambar (b) di atas, gunakan notasi matematika untuk,
- Mendeskripsikan sifat dari ujung grafik tersebut.
- Mendeskripsikan apa yang terjadi ketika x mendekati nol.
Pembahasan
- Ketika x → –∞, g(x) → –2. Ketika x → ∞, y → –2.
- Ketika x → 0–, g(x) → ∞. Ketika x → 0+, y → ∞.
Dari contoh 2b di atas, kita dapat melihat bahwa ketika x mendekati nol, g menjadi sangat besar dan semakin bertambah tak terbatas. Hal ini merupakan indikasi dari sifat asimtot dalam arah vertikal, dan selanjutnya kita menyebut garis x = 0 merupakan asimtot vertikal untuk g (x = 0 juga merupakan asimtot vertikal untuk f). Secara umum,
Asimtot Vertikal
Diberikan suatu konstanta h, garis x = h merupakan asimtot vertikal untuk fungsi V jika x mendekati h, V(x) akan bertambah atau berkurang tanpa batas: ketika x → h+, V(x) → ±∞ atau ketika x → h–, V(x) → ±∞.
Mengidentifikasi dari asimtot horizontal dan vertikal sangatlah berguna karena grafik y = 1/x dan y = 1/x² dapat ditransformasi dengan menggesernya ke arah vertikal ataupun gorizontal. Fungsi,
merupakan bentuk pergeseran dari fungsi y = 1/x. Sedangkan fungsi,
merupakan bentuk pergeseran dari fungsi y = 1/x². Selanjutnya perhatikan contoh berikut.
Contoh 3: Menuliskan Persamaan dari Fungsi Rasional
Identifikasi fungsi yang diberikan oleh grafik pada gambar di bawah, kemudian gunakan grafik tersebut untuk menuliskan persamaan fungsi tersebut. Anggap |a| = 1.
Pembahasan Dari grafik di atas, kita dapat melihat bahwa grafik tersebut merupakan pergeseran dari fungsi y = 1/x ke kanan sejauh 2 satuan dan ke bawah sejauh 1 satuan. Sehingga asimtot horizontal dan vertikal dari grafik tersebut secara berturut-turut adalah y = –1 dan x = 2. Sehingga, persamaan dari grafik di atas adalah
Fungsi Aljabar
Fungsi Trigonometri
Definisi Sudut dan Ukuran Sudut
Sudut adalah suatu bangun yang dibentuk oleh suatu titik pangkal tertentu dan dua sinar dengan titik pangkal yang sama. Tempat titik pangkal yang merupakan pertemuan dua sinar disebut titik sudut. Sedangkan dua sinar tersebut dinamakan kaki sudut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Fungsi Trigonometri
Fungsi trigonometri meliputi fungsi sinus, cosinus, tangen, dan fungsi kebalikan dari ketiga fungsi tersebut. Persamaan fungsi trigonometri dapat dilihat seperti penjelasan di bawah.
Cara untuk mengingat fungsi trigonometri dapat dilakukan dengan Jembatan Keledai: SinDeMi CosSaMi TanDeSa.
Perhatikan gambar segitiga berikut!
- SinDeMi: Sinus Depan Miring
- CosSaMi: Cosinus Samping Miring
- TanDeSa: Tangen Depan Samping
Sudut Istimewa pada Trigonometri
Sebelum membahas mengenai sudut istimewa pada trigonometri dan nilainya, perhatikan dulu pembagian daerah diagram kartesius berikut.
Pembagian diagram kartesius dalam empat kuadran dapat mempermudah sobat untuk menentukan nilai fungsi trigonometri. Pada kuadran I semua nilai (sin, cos, tan, dan kebalikannya) bernilai positif. Fungsi trigonometri pada kuadran II yang bernilai positif hanya sin dan kebalikannya (cosec). Pada kuadran III, fungsi trigonometri yang bernilai postif hanya tan dan kebalikannya (cotan). Sedangkan pada kuadran IV, fungsi trigonometri yang bernilai positif hanya cos dan sec. Sobat idschool hanya perlu menghafal nilai fungsi sinus untuk sudut istimewa , , , dan . Nilai sudut istimewa lainnya akan mengikuti sesuai rumus pada fungsi identitas trigonometri yang akan diberikan di bawah.
Fungsi identitas trigonometri:
Sudut
Sudut
Sudut
Sudut
Sudut
Sudut
Sudut
Sudut
Contoh: Cari tahu nilai dari sin !
Pembahasan:
Pilih salah satu rumus fungsi identitas trigonometri!
Misalkan saya pilih
Selanjutnya,
Sudut berada pada kuadran IV. Fungsi cosinus pada kuadran IV adalah positif. Nilai . Hal ini sesuai dengan pernyataan sebelumnya, bukan?
Berikut ini adalah tabel nilai fungsi trigonometri untuk sudut-sudut istimewa
Nilai sudut istimewa dalam derajat:
Nilai sudut istimewa dalam radian :
Fungsi Eksponensial
Pada pembahasan ini kita akan mempelajari fungsi eksponensial. Misalnya,
merupakan fungsi eksponensial yang memiliki basis 2. Perhatikan bahwa fungsi ini naik/bertambah dengan sangat cepat.
Jika kita bandingkan fungsi ini dengan fungsi g(x) = x² yang menghasilkan g(30) = 900, kita dapat melihat bahwa jika variabel fungsi berada dalam eksponen, maka perubahan kecil pada variabel akan menyebabkan perubahan yang dramatis dalam nilai fungsi.
Fungsi Eksponensial
Untuk mempelajari fungsi eksponensial, pertama kita harus mendefinisikan apa yang dimaksud dengan bentuk eksponensial ax dengan x adalah sebarang bilangan real. Dalam pembahasan ini kita sudah tahu definisi ax untuk a > 0 dan x adalah bilangan rasional, yaitu
Akan tetapi bagaimana jika x adalah bilangan irasional? Berapakah nilai dari 5√3 atau 2π? Untuk mendefinisikan ax ketika x adalah bilangan irasional, kita dekati x dengan menggunakan bilangan rasional.
Misalkan, karena
merupakan bilangan irasional, kita dapat mendekati a√3 dengan barisan pangkat bilangan rasional berikut:
Secara intuitif, kita dapat melihat bahwa pangkat rasional dari a akan mendekat dan terus mendekat ke a√3. Dapat ditunjukkan dengan menggunakan matematika lanjut bahwa terdapat tepat satu bilangan yang didekati oleh barisan tersebut. Kita definisikan a√3 sebagai bilangan ini.
Misalkan, dengan menggunakan kalkulator, kita dapat menghitung
Semakin banyak desimal yang kita gunakan untuk menentukan √3 dalam perhitungan, maka kita akan mendapatkan pendekatan yang semakin baik.
Fungsi eksponensial f dengan basis a dinotasikan dengan
di mana a > 0, a ≠ 1, dan x merupakan sebarang bilangan real.
Kita menganggap bahwa a ≠ 1 karena fungsi f(x) = 1x = 1 merupakan fungsi konstan. Berikut ini beberapa contoh fungsi eksponensial:
Contoh : Menentukan Nilai Fungsi Eksponensial
Gunakan kalkulator untuk menentukan nilai masing-masing fungsi berikut pada x yang diberikan.
- f(x) = 2x pada x = –3,1
- f(x) = 2–x pada x = π
- f(x) = 0,6x pada x = 3/2.
Pembahasan
- f(–3,1) = 2–3,1 ≈ 0,1166291
- f(π) = 2–π ≈ 0,1133147
- f(3/2) = (0,6)3/2 = 0,4647580
Ketika menghitung nilai fungsi eksponensial dengan menggunakan kalkulator, selalu ingat untuk menutup eksponen yang berbentuk pecahan dalam tanda kurung. Hal ini dikarenakan kalkulator mengikuti urutan operasi, dan tanda kurung sangat penting untuk mendapatkan hasil yang benar.
Fungsi Logaritma
Pertanyaan balikan (baca: invers) yang berkaitan dengan fakta pangkat tersebut adalah
"4 pangkat berapa yang menghasilkan 64? ".
Maka muncul istilah logaritma dalam kasus ini, yaitu logaritma (dengan basis 4) dari 8 adalah 3.
Pada tulisan ini Anda akan disajikan teori tentang logaritma yang komperhensif. Mulai dari definisi logaritma, sifat-sifat yang dimiliki logaritma, fungsi logaritma, persamaan dan pertidak samaan logaritma dibahas pada tulisan ini.
Jangan Lewatkan : Bilangan Berpangkat
Definisi Logaritma
Seperti yang saya katakan sebelumnya dipengantar bahwa logaritma merupakan invers dari operasi perpangkatan. Secara formal definisi logaritma adalah sebagai berikutdengan
- Bilangan a disebut basis atau bilangan pokok
- Bilangan b disebut numerus atau domain logaritma.
- Bilangan c disebut range atau hasil logaritma.
Sedangkan untuk sebarang nilai basis berlaku
Sifat-Sifat Logaritma
Logaritma memiliki beberapa sifat yang dimiliki. Sifat ini dapat diturnkan dari definisi logaritma di atas. Biasanya sifat logaritma yang diberikan menunjukkan logaritma dari operasi suatu bilangan.- Sifat Penjumlahan;
- Sifat Pengurangan;
- Sifat Perpangkatan;
- Sifat Perpangkatan 2 ;
- Sifat Perpangkatan 3 ;
- Sifat Pembagian ;
- Sifat Pangkat;
- Sifat Transitif;
Contoh Soal 2
Baca Juga : Logaritma dengan Bilangan Pokok e
Fungsi Logaritma
Seperti halnya yang lain, fungsi logaritma mempunyai domain dan range. Definisi bentuk logaritma berasal dari operasi pangkat sehingga fungsi logaritma pun pendefinisian sama dengan definisi logaritma tersebut.Untuk lebih memperjelas, silahkan Anda lihat grafik fungsi logaritma di bawah ini
Gambar di atas menunjukan grafik fungsi dan grafik inversnya, yaitu fungsi logaritma .
Mari kita lihat beberapa grafik dari fungsi logaritma lainnya dengan bilangan basis selain 10.
Waaahh...grafiknya keren kan. Apa yang Anda tangkap dari grafik di atas.
Mari kita lihat satu persatu
Titik potong grafik fungsi logaritma terhadap sumbu- adalah titik . Karena jika Anda subtitusi maka diperoleh
Contoh Soal 3
Perhatikan gambar dibawah. Jika maka fungsi yang dinyatakan grafik berwarna merah adalah ...
Pembahasan Contoh Soal 3
Grafik dengan warna merah adalah translasi grafik fungsi logaritma (warna hitam) ke arah kiri 2 satuan. Jadi persamaan yang dimaksud adalah fungsi logaritma .
Lebih lanjut untuk maka . Jadi titik berada pada grafik fungsi logaritma atau dengan kata lain titik potong sumbu- adalah
Contoh Soal 4
Fungsi berada di atas sumbu- ketika ...
Pembahasan Contoh Soal 4
Berdasarkan sifat yang kita sebut di atas, maka dapat disimpulkan grafik fungsi berada di atas sumbu- ketika
Persamaan Logaritma
Persamaan logaritma merupakan persamaan yang memuat bentuk logaritma, baik variabel sebagai tanda logaritma maupun variabel sebagai bilangan pokok atau bilangan basis suatu logaritma.Jika suatu persamaan memuat bentuk logaritma maka ada beberapa sifat yang berlaku pada persamaan logaritma.
- Jika , maka asalkan
- Jika , dengan maka
- Jika , maka asalkan dan
- Jika , maka asalkan serta dan
- Jika , maka beberapa kemungkinan adalah
- dengan syarat
- dengan syarat
Nilai yang memenuhi persamaan adalah...
Pembahasan Contoh Soal 5
Berdasarkan sifat-sifat persamaan logaritma diperoleh
Contoh Soal 6
Jika diketahui maka nilai
Pembahasan Contoh Soal 5
Berdasarkan sifat persamaan logaritma di atas
Pertidaksamaan Logaritma
Pertama dicek syarat-syarat dan . Selanjutnya diselesaikan pertidaksamaan untuk dan untuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar